Selasa, 02 Juli 2019

PROFIL KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH

PROFIL KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH

Oleh 

Drs. H. MOH. HOLILI, M.Pd.I
Kepala UPT SDN MANDARANREJO 2 
KOTA PASURUAN 


Jabatan kepala sekolah merupakan salah satu jenis jabatan kepemimpinan dalam dunia pendidikan. Ditinjau dari pengertiannya, kepemimpinan pendidikan secara umum mempunyai makna “sebagai satu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordionir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan, pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran"” (Baca: Dirawat, Drs; et al: 1983 : 33)
Berpijak pada pengertian di atas, maka kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan pada umumnya dan sebagai penggungjawab secara langsung terselenggaranya proses belajar dalam lingkungan sub sistem persaekolahan yang menjadi wewenangnya pada khususnya, senantiasa dituntut melakukan berbagai inovasi (pembaharuan) yakni mengembangkan sekolah sebagai Pusat Kebudayaan dan Ketahanan Sekolah. Hal ini penting, karena sekolah harus ikut berkiprah dalam pembangunan bangsa dan negara; yakni memperoses potensi yang dimiliki peserta didik berupa bakat, minat dan kemampuan menjadi sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang tanggung dalam upaya menjawab tantangan adanya kemajuan perkembvangan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan di lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu, untuk memangku jabatan kepala sekolah sebagai pemimnpin pendidikan yang dapat melaksanakan dan memainkan peran dalam pengembangan sekolah sebagai Pusat Kebudayaan dan Ketahanan Sekolah, maka seorang kepala sekolah dituntut harus memenuhi persyaratan-persyaratan, baik jasmani, rohani, maupun status sosial ekon omi yang layak. Namun, tulisan ini hanya mengedepankan beberapa persyaratan keperibadian yang menyangkut aspeks jasmaniah dan rohaniah dari seorang kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yang baik. Persyaratan kepribadian ini menjadi penting, karena banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan, seperti: Mc. Nerney, Stogdil, Terry, Erwin Schall, Ordwdy, Dr. Le Bon, dan Ki Hajar Dewantoro; yang mana antara satu dengan lainnya berbeda-beda, tetapi pada dasarnya mempunyai makna yang sama, yakni saling melengkapi.
Adapun persyaratan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan mencaklup beberap hal sebagai berikut:
1. Krakter dan moral yang tinggi
Seorang kepala sekolah harus memiliki krakter dan moral yang tinggi, hal ini mencakup beberapa kriteria sebagai berikut: (a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik ucapan maupun perbuatan sehari-harinya. (b) Memiliki keyakinan atau falsafah hidup yang kuat, jelas dan benar. (c) Teguh pendirian di dalam memegang dan membela nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi. (d) Penuh kasih sayang terhadap sesama manusia, teristimewa kepada rekan-rekan sekerja dan oreang-orang yang dipimpinnya. (e) Dermawan dan suka menolong. (f) Ikhlas dalam pengabdian. (g) Rendah hati dan pema’af. (h) Berani dan percaya pada diri sendiri. (I) Sopan, jujur, dan bertanggungjawab. (j) Berani mengakui kekurangan dan kesalahan. (k) Teguh di dalam memegang dan menaati janji. (l) Bersikap adil dan bijaksana.
2. Semangat dan kemampuan intelektual
Seorang kepala sekolah harus memiliki semangat dan kemampuan intelektual yang mumpuni, hal ini memncakuyp beberapa kriteria sebagai berikut: (a) Memiliki kecerdasan yang relatif tinggi. (b) Sistimatis dalam berfikir. (c) Kritis di dalam menganalisis setiap masalah. (d) Memiliki kemurnian atau keaslian dalam berpendapat. (e) Kreatif dalam berencana dan berbuat. (f) Memiliki sikap optimisme-paedagogis. (g) Memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan jabatannya, dan pengetahuan umuym yang relatif luas. (h) Memiliki kegemaran dan lapangan minat yang relatif positif dan luas. (I) Memiliki kemauan yang kuat dan semangat yang hangat di dalam menghadapi setiap problem dan tugas-tugas jabatan.
3. Kematangan dan keseimbangan emosi
Seorang kepala sekolah harus memiliki kematangan dan keseimbangan emosi yang handal, hal ini mencakup beberapa kriteria sebagai berikut: (a) Mengutamakan ratio dan semangat diskusi (discussion minded) di dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. (b) Tidak pemarah atau penaik darah (phlegmatious). (c) Selalu riang dan cukup humoris. (d) Dapat mengendalikan perasaan yang meluap. (e) Bersikap tenang di dalam menghadapi situasi-situasi kritis. (f) Memiliki sikap dan pendirian yang mantap. (g) Teratur, terarah, dan terkontrol dalam penyampaian maksud, pendapat, atau buah pikiran. (h) Dapat menyimppan rahasia jabatan. (I) Berjiwa tentram dan penuh kedamaian.
4. Kematangan dan penyesuaian sosial.
Seorang kepala sekolah harus memiliki kematangan dan penyesuaian sosial yang benar-benar-benar tumbuh dari hati nurani, hal ini mencakup beberapa kriteria sebagai berikut: (a) Menyadari diri dan statusnya dalam setiap lingkungan sosialnya. (b) Mengetahui dan mentaati huykum-hukum, peraturan-peraturan dan tuntutan-tuntutan sosial dimana ia bereda. (c) Mengakui kepemimpinan orang lain. (d) Mengakui dan menghormati hak-hak orang lain. (e) Menghormati pribadi dan pendapat orang lain. (f) Suka dan dapat bekerja sama dengan orang lain. (g) Ramah, supel dan luwes dalam pergaulan. (h) Berorientasi dan concern terhadap kepentingan masyarakat (community oriented).
5. Kemampuan kepemimpinan
Seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang tumbuh karena bakat, pengalaman, dan peningkatan pendidikan. Hal ini mencakup beberapa kriteria sebagai berikut: (a) Dapat memahami secara jelas, menerangkan dan mendiskusikan dengan teman-teman sekerjanya tentang tujuan-tujuan kongkrit yang hendak dicapai bersama. (b) Memiliki pandangan yang jauh kedepan dan menyeluruh (projective and prospective).(c) Dapat menggerakkan dan memanfaatkan secara obyektif segala potensi porsonil dan materiil yang ada untuk mencapai tujuan-tujuan dari lembaga yang dipimpinnya. (d) Dapat mendoprong dan membina kerjasama secara efektif dalam kelompok kerjanya. (e) Memahami tentang cara-cara memotivasi staf teman sekerja atau orang yang dipimpinnya, sehingga mereka rela dan penuh gairah serta tanggungjawab bagi pencapaian tujuan-tujuan yang telah disepakati bersama. (f) Peka terhadap setiap gejala atau rangsangan-rangsangan yang bisa menghambat kelancaran dan efektivitas kerja staf dari lembaga sekolah yang dipimpinnya. (g) Dapat memberikan keputusan-keptusan yang tepat dalam waktu singkat tenntang masalah-masal;ah yang menyangkut kegiatan dan kehidupan kelompok kerjanya. (h) Menaruh perhatian yang besar dan merasa concern terhadap problema-problema pribadi dan jabatan yang dihadapi oleh anggota staf, teman sekerja atau orang-orang yang dipimpinnya. (I) Dapat berbicara dengan baik, sistimatis dan lancar (publik speaker)
6. Kemampuan mendidik dan mengajar
Seorang kepala sekolah pada dasarnya tidak dibenarkan melupakan masalah-masalah yang berkaitan dengan kemampuan mendidik dan mengajar, walaupun sudah tidak lagi menjadi guru, melainkan ia harus menjadi contoh yang lebih profesional bagi guru-guru yang dipimpinnya. Kemampuan mendidik dan mengajar bagi seorang kepala sekolah ini mencakup beberapa kriteria sebagai berikut: (a) Memahami secara jelas tujuan-tujuan mendidik dan pengalaman belajar serta aktivitas pengajaran. (b) Memahami materi-materi pengajaran dan pengalaman belajar yang paling sesuai bagi pencapaian tujuan mendidik dan mengajar. (c) Memahami dan dapat memberikan contoh-contoh atau menggunakan konsep metode-metode mengajar dan belajar yang up to date dengan berbagai variasi yang menghidupkan dan memperkaya suasana belajar dan mengajar. (d) Mengetahui sumber-sumber bahan pengajaran yang ada di dalam lingkungan sekolah dan ditengah-tengah masyarakat (community resources) serta memanfaatkannya secara efektif. (e) Memahami dan dapat membimbing proses belajar dan mengajar. (f) Pandai merencanakan pelaksanaan pengajaran yang sukses (instructional planning). (g) Dapat menerangkan segala sesuatu secara jelas, mudah di mengerti oleh guru-guru atau murid-murid dengan sistimatis. (h) Dapat menilai hasil-hasil pendidikan pengajaran secara tepat, dapat dipercaya dan obyektif (valid, reliable, dan obyektive). (I) Bersikap kontinyu di dalam pertumbuhan pribadi dan jabatan secara profesional.
7. Kesehatan dan penampakan jasmaniah.
Seorang kepala sekolah harus senantiasa menjaga kesehatannya, baik jasmani maupun rohani, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan yang menjadi tanggungjawabnya dengan baik. Hal ini dapat ditransformasikan dalam penampakan prilaku sehari-hari seorang kepala sekolah sebagai berikut: (a) Memiliki tampang jasmani yang baik dalam arti tidak cacat. (b) Memiliki tenaga jasmaniah yang memadahi. (c) Sehat dan penuh kesegaran. (d) Simpatik dalam gerak, gaya dan sikap. (e) Pembersih, bercukur dan bersisir rapi. (f) Mengenakan pakaian yang sopan, pantas dan tidak berlebih-lebihan. (g) Warna-warni pakaian yang dikenakan tidak menyolok dan sedap dipandang mata. (h) Tanu memilih dan menggunakan pakaian yang sesuai dengan situasi dan tempat.
Dari uraian persyaratan kepribadian di atas dapatkesimpulan bahwa tidak semua orang atau guru dapat menduduki jabatan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan, kalau memang benar-benar aturan tersebut diterapkan. Jabatan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus dipilih dari guru-guru yang benar-benar memenuhi persyaratan, baik jasmani, rohani, status sosial, ekonomi, prestasi kerja, maupun masalah kepribadiannya.
Demikian tulisan ini, semoga ada guna dan manfaatnya bagi segenap pejabat pengambil keputusan khususnya, dan para pengelola lembaga satuan pendidikan pada umumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Like us on Facebook

Total Tayangan Halaman

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Copyright © UPT SDN MANDARANREJO II KOTA PASURUAN | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com